Software Anti Virus

Wednesday, June 9, 2010

Keaktifan Kader Kegiatan Posyandu

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keaktifan Kader Kegiatan Posyandu Di Puskesmas Margorejo Kabupaten Pati

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Memasuki abad ke-21, Indonesia menghadapi berbagai perubahan dan tantangan strategis. Untuk bidang kesehatan diberlakukan paradigma baru pembangunan kesehatan, yaitu paradigma sehat, dengan visi Indonesia Sehat 2010 (1). Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah penyelenggaraan kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dan tujuan sosial (2).

Adapun salah satu bentuk peran serta masyarakat adalah Posyandu (3). Posyandu sendiri adalah pusat kegiatan masyarakat , dimana masyarakat sekaligus dapat memperoleh pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan (4). Selain itu posyandu dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk tukar pendapat dan pengalaman serta bermusyawarah untuk memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat. Secara operasional di desa/kelurahan upaya ini terutama dilakukan melalui kegiatan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Pelayanan di Posyandu ini pada hakekatnya dilaksanakan dengan cara membina masyarakat agar mereka dapat menolong dirinya sendiri dengan melaksanakan lima program prioritas yaitu meliputi pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), pelayanan Keluarga Berencana (KB), pelayanan gizi, pelayanan imunisasi dan penanggulangan diare. Dalam penyelenggaran posyandu kader memegang peranan penting, baik yang mengenai semua rencana kegiatan hari buka posyandu. Sebagai bentuk peran serta masyarakat yang diselenggarakan oleh para kader sukarelawan di desa-desa, maka kegiatan administratif seperti pencatatan dan pelaporan yang tertib umumnya tidak dapat diharapkan seperti pada instansi struktural yang resmi (3). 

Berbagai keterbatasan yang meliputi sumber daya, kemampuan dan ketrampilan baik dari pihak puskesmas maupun para kader serta peran serta masyarakat merupakan hambatan pada pelaksanaan kegiatan posyandu (5). Keaktifan kader dapat membantu berkembangnya suatu posyandu. Indikator keberhasilan keaktifan kader dapat dilihat dari beberapa cakupan kegiatan yaitu K/S, D/S, D/K, N/D, N/S. Apabila pencapaian kegiatan berhasil maka dapat dikatakan kader yang bertugas di posyandu aktif. Keberhasilan pencapaian cakupan ini merupakan usaha untuk meningkatkan posyandu (5).

Berdasarkan data Kabupaten dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2009 di Pati menunjukan bahwa Pati, menempati peringkat ke-10 dalam banyaknya sarana kesehatan pada tahun 2008 dari 21 Kecamatan yang berada di Kabupaten Pati (6). Perkembangan posyandu di Pati dibagi menjadi empat yaitu posyandu pratama sebanyak 98, posyandu madya sebanyak 617, posyandu purnama sebanyak 639 dan posyandu mandiri sebanyak 198. Data ini menunjukkan bahwa jumlah posyandu mandiri lebih sedikit dibandingkan dari posyandu madya dan purnama bisa dikatakan kader di Pati kurang aktif. Salah satu puskesmas di Kecamatan Pati adalah Puskesmas Margorejo, data sekunder yang didapat dari Puskesmas Margorejo berupa laporan bulanan menunjukan bahwa terdapat beberapa kegitan yang belum berhasil pencapaiannya dari target yang telah ditentukan oleh Puskesmas. Pada laporan bulanan selama 3 bulan terakir September, Oktober, November tahun 2009 menunjukkan persentase dari 18 desa D/S yang terkecil 22,73 % dan terbesar adalah 74,3 % sedangkan cakupan keberhasilannya adalah 86% disamping itu kegiatan N/D dari laporan bulanan selama 3 bulan terakhir September, Oktober, November tahun 2009 menunjukkan persentase dari 18 desa adalah kegiatan N/D terkecil 27,43 % dan terbesar 93,48 % sedangkan cakupan keberhasilannya adalah 95% (7). Di samping itu dari hasil survei awal didapat keterangan bahwa kader kurang melakukan penyuluhan karena kurang mendapatkan insentif yang cukup. Juga oleh karena adanya larangan suami jika ibu terlalu melakukan kunjungan kerumah - rumah masyarakat dapat mengakibatkan anaknya terbengkalai. Kader juga jarang datang ke puskesmas pada hari dan tanggal yang telah ditentukan untuk pertemuan para kader, dan tidak melaporkan setiap kegiatan di posyandu yang menjadi cakupan wilayah kerjanya (7). 

Hal ini menunjukkan beberapa program dari Puskesmas Margorejo yaitu D/S dan N/S kurang berhasil. Keberhasilan posyandu tidak terlepas dari keaktifan kader baik pada saat kegiatan di dalam posyandu (penimbangan, pencatatan di kartu KMS, imunisasi, pelayanan KB, KIA) maupun kegiatan di luar posyandu (penyuluhan dan kunjungan ke rumah warga). Menurut Snehandu B. Karr terdapat 5 determinan perilaku yaitu : niat, dukungan dari masyarakat, terjangkaunya informasi, otonomi atau kebebasan pribadi dalam mengambil keputusan dan kondisi dan situasi yang memungkinkan (8). Peneletian ini hanya menggunakan 3 variabel dari teori Snehendu yaitu dukungan dari masyarakat karena di desa yang menjadi cakupan wilayah kerja Puskesmas Margorejo sangat tergantung dari dukungan masyarakat seperti keluarga, perangkat desa, ketua PKK dan tokoh agama karena mereka sangat dipandang dan mereka adalah panutan warga. Menggunakan variabel otonomi atau kebebasan pribadi untuk mengambil keputusan karena dalam mengambil keputusan menjadi kader tidak boleh mendapat paksaan dari siapapun karena dapat membuat kader itu tidah sungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya bahkan bisa mengundurkan diri atau tidak aktif. Menggunakan variabel kondisi dan situasi yang memungkinkan karena petugas kader tidak hanya bekerja sebagai kader saja tetapi ada yang bekerja sebagai PNS, wiraswasta, dan petani, sehingga membutuhkan waktu yang cukup untuk aktif dalam kegiatan posyandu di samping itu jarak posyandu dengan rumah warga juga menentukan karena jarak yang jauh membuat warga malas untuk datang. Untuk itu peneliti tertarik dan mengambil judul “ Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keaktifan Kader Kegiatan Posyandu Di Puskesmas Margorejo Kabupaten Pati”.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut yang telah diuraikan diatas maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah faktor apa saja yang berhubungan dengan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu di Puskesmas Margorejo Kabupaten Pati tahun 2009?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu di Puskesmas Margorejo Kabupaten Pati tahun 2009.

2. Tujuan Khusus
  1. Mengetahui hubungan dukungan dari masyarakat sekitarnya dengan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu.
  2. Mengetahui hubungan adanya otonomi atau kebebasan pribadi untuk mengambil keputusan dengan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu.
  3. Mengetahui hubungan kondisi dan situasi yang memungkinkan dengan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Keilmuan
Memberikan masukan dan informasi yang di perlukan sebagai bahan pustaka untuk pengembangan selanjutnya dan dapat memperkaya bidang keilmuan khusunya di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat dengan peminatan Manajemen Kesehatan.

2. Bagi Program
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pengelola program dari puskesmas dan upaya yang harus di lakukan kader agar tetap aktif dalam rangka mengelola, membina dan meningkatkan posyandu.

3. Bagi Masyarakat
Mendapatkan pelayanan dari kader yang lebih optimal dengan meningkatnya keaktifan kader.

PO KESEHATAN 004

No comments:

Post a Comment

Cari Skripsi, Artikel, Makalah, Anti Virus

Custom Search