Software Anti Virus

Wednesday, April 7, 2010

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA PADA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SEMARANG

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perusahaan atau Organisasi memiliki sejumlah sumber daya (resources), di antaranya adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia dikatakan sebagai sumber daya yang terpenting, karena manusia sebagai individu bertindak, bekerja sama dan mengarahkan berbagai sumber daya dan sumber dana yang berguna untuk mencapai tujuan Organisasi. Oleh karena itu, tersedianya daya dan dana yang melimpah sekalipun tidak dapat dengan sendirinya menjadikan organisasi sebagai wahana yang andal untuk mencapai tujuan. Walaupun dana dan daya memungkinkan organisasi berbuat sesuatu, akan tetapi sumber daya manusialah yang menyebabkan terjadinya sesuatu itu (Siagian, 2002:129).

Tentang pentingnya kepuasan kerja dalam kalimat :“Betapapun sempurnanya rencana-rencana organisasi dan pengawasan serta penelitiannya, bila mereka tidak dapat menjalankan tugasnya dengan minat dan gembira, maka suatu perusahaan tidak akan mencapai hasil sebanyak yang sebenarnya dapat dicapainya” ( Louis A Allen yang dikutip As’ad 1995:103). Sebenarnya semua jenis perusahaan membutuhkan suatu sistem kerja yang secara serius memperhatikan hal kepuasan kerja para pegawainya, karena menurut (T. Hani Handoko 1995:196) “Karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan psikologis dan pada gilirannya akan menjadi frustasi”.

Menurut Strauss dan Syales yang dikutip Handoko (1994 : 196), Kepuasan kerja juga penting untuk aktualisasi diri, karyawan yang tidak mampu memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mengalami kematangan psikologis dan pada gilirannya akan menjadi frustasi akibatnya karyawan seperti ini akan sering melamun, mempunyai semangat rendah, cepat lelah dan bosan, emosi tidak stabil, sering absen dan melakukan kesibukan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang harus dilakukan, Sedangkan karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja biasanya mempunyai catatan kehadiran yang baik, dan berprestasi kerja yang lebih baik daripada karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja.

Robbins (1998) menyimpulkan bahwa seorang pegawai yang puas menyebabkan peningkatan produktifitas karena, berkurangnya kemangkiran, terus bekerjanya seorang pegawai yang baik, dan berkurangnya jumlah perilaku yang merugikan perusahaan. Pegawai yang puas memerlukan lebih sedikit biaya kesehatan dan asuransi jiwa, dan masyarakat umum juga diuntungkan karena kepuasan dalam bekerja akan mempengaruhi kepuasan diluar kerja

Dari uraian Louis A Allen yang dikutip dari (As’ad 1995:103) tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor manusia cukup berperan dalam pencapaian tujuan perusahaan karena karyawan yang puas akan bekerja dengan lebih baik dan produktif, sehingga perusahaan pada akhirnya akan dapat mencapai keunggulan bersaing. Faktor-faktor seperti prestasi, tanggung jawab, promosi, karakter, serta sifat dari pekerjaan itu sendirilah yang merangsang pegawai untuk bekerja lebih baik dan menghasilkan keluaran (out put) yang lebih baik, sedangkan kelompok faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya rasa tidak puas pegawai berupa kebijakan perusahaan, hubungan kerja, suasana kerja, gaji serta sekuritas.

Para peneliti sependapat bahwa kepuasan kerja merupakan suatu pernyataan tentang sikap yang dikemukakan pegawai jika kepada mereka diajukan sejumlah pertanyaan yang antara lain ada kaitannya dengan penentuan promosi, gaji, rekan kerja, pengawasan, dan penilaian prestasi (Robbins:1993, dalam Panggabean:2002). Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja diantaranya supervise, kelompok kerja, isi pekerjaan, ras dan jenis kelamin, serta pendidikan.
Sedangkan (F. Luthans ;1999, dalam Setiawan:2002), menyatakan terdapat lima dimensi dari pekerjaan yang menggambarkan karakteristik terpenting dari satu pekerjaan yang menentukan kepuasan kerja karyawan yaitu Pekerjaan itu sendiri, Gaji, Promosi, Supervisi dan Kolega kerja.

Pekerjaan itu sendiri merupakan sumber kepuasan kerja dan sebagian dari unsur yang memuaskan kerja yang paling penting diungkapkan didalam banyak penelitian adalah pekerjaan yang memberikan status. Kemudian bahwa pegawai cenderung lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka kesempatan untuk menggunakan ketrampilan dan kemampuannya serta menawarkan beragam tugas, kebebasan dan umpan balik mengenai seberapa baik mereka bekerja (Robbins, 1996).
Gaji atau Kompensasi yang diterima orang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, dan dengan melihat tingkat upah yang diterimanya orang dapat mengetahui sejauh mana manajemen menghargai kontribusi pekerjaan seseorang dalam organisasi tempat kerjanya, bahwa seseorang bekerja untuk mendapatkan kompensasi yang bersifat finansial, atau karena dengan bekerja mereka akan mendapatkan sumber pendapatan yang akan menentukan status sosialnya atau standar kehidupannya. Semua pegawai menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang adil dan sesuai dengan harapannya, apabila sistem upah diberlakukan secara adil yang didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat ketrampilan individu dan standar pengupahan, maka kemungkinan besar akan diperoleh kepuasan kerja, hal ini terbukti banyak orang yang bersedia menerima upah yang lebih kecil untuk bekerja pada lokasi sesuai, misalnya dekat dengan tempat tinggalnya (Robbins, 1996).

Kesempatan mendapatkan promosi, menurut (Luthans dalam Robbins, 1996) bahwa kesempatan promosi jabatan memiliki efek terhadap kepuasan kerja. Hal demikian dikarenakan promosi menggunakan beraneka ragam cara dan memiliki penghargaan yang beragam, misalnya promosi berdasar tingkat senioritas, dedikasi, pertimbangan kinerja. Kebijakan promosi yang adil dan transparan terhadap semua pegawai dapat memberi dampak pada mereka yang memperoleh kesempatan dipromosikan seperti perasaan senang, bahagia dan memperoleh kepuasan atas kerjanya.
Supervisi, kemampuan supervisor dalam memberikan bantuan teknis dan dukungan perilaku pada pegawai dapat menumbuhkan kepuasan kerja bagi mereka, demikian pula iklim partisipatif yang diciptakan oleh atasan pada situasi kerja dapat memberikan pengaruh yang substansial terhadap kepasan kerja pegawai (Luthans dalam Robbins, 1996).

Kolega Kerja, dukungan rekan kerja atau kelompok kerja dapat menimbulkan kepuasan kerja bagi pegawai, karena merasa diterima dan dibantu dalam memperlancar penyelesaian tugasnya sifat kelompok kerja akan memiliki efek terhadap kepuasan kerja. rekan kerja yang ramah dapat mendukung kepuasan bagi pegawai secara individu. Kelompok kerja yang bagus dapat membuat kerja lebih menyenangkan, sehingga kelompok kerja dapat menjadikan support, kesenangan, nasehat, dan bantuan bagi seseorang pegawai (Luthans dalam Robbins, 1996).

Kepuasan kerja atau job satisfication adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan para karyawan memandang pekerjaannya (Handoko 1992;93). Judge dan Locke (1993) menyatakan bahwa tingkat upah secara signifikan mempengaruhi kepuasan kerja. Sementara (Blau;1999) berpendapat bahwa peranan supervisor, kondisi kerja, gaji dan jaminan pekerjaan berpengaruh pada kepuasan kerja. 

Penelitian tentang hubungan kepuasan kerja merupakan sesuatu yang bersifat individual, setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sitem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi kepuasaannya terhadap kegiatan tersebut, dengan demikian kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan seeorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja.(Rivai: 2004), Jadi pengaruh karyawan yang puas atas pekerjaannya sangat besar sehingga pada akhirnya karyawan dengan sendirinya akan senang hati melakukan pekerjaannya dan berupaya terus menerus meningkatkan kemampuan dan ketrampilan. 

(Menurut Strauss & Syales yang dikutip Handoko 1994 : 1996) Jika kepuasan kerja karyawan meningkat maka perputaran karyawan dan absensi menurun, maka karyawan menjadi professional dalam melaksanakan tugas didalam organisasi, oleh karena itu ketidakpuasan kerja akan memberikan dampak yang merugikan bagi organisasi. Hal ini senada dengan teori yang dikemukakan (Davis Keigth, 1989) Karyawan yang tidak puas akan menyebabkan tingginya turn over, kemangkiran, pencurian dan perbuatan lainnya yang merugikan organisasi. Oleh sebab itu manajer harus berusaha meningkatkan kepuasan kerja karyawannya
Dari variabel-variabel diatas penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini untuk menyelidiki apakah lima variabel diatas mempunyai dampak pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. memang hal ini terbilang cukup sederhana namun sangat menantang pengetahuan dan ketelitian ini untuk menganalisa kepuasan kerja.

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Semarang yang bertempat di Jalan Tambak Aji Raya No.5 Semarang adalah sebuah Departemen Pemerintah Kota yang menangani sektor Perhubungan Darat, Laut dan Teknologi Komunikasi dan Informatika, dan melayani Publik Kota Semarang yang sangat vital khususnya, maka dari itu dibutuhkan suatu keseriusan dari para pegawai untuk senatiasa mengerjakan pekerjaanya dengan serius dan disiplin.

Secara garis besar Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Semarang dibagi menjadi 10 Divisi bagian, Dimana divisi bagian Sekretariat membawahi bagian Keuangan, bagian perencanaan dan evaluasi, bagian umum dan kepegawaian. Bidang Perhubungan Laut membawahi bagian Lalu Lintas, bagian angkutan, dan bagian analisis dampak Lalu lintas, Bidang keselamatan sarana dan prasarana membawahi bagian fasilitas dan perlengkapan transportasi, bagian rekayasa, bagian keselamatan dan teknik sarana. Bidang Perparkiran membawahi bagian Penataan dan Pengembangan, bagian Parkir Umum dan Khusus, bagian Pengawasan dan Pengendalian. Bidang Perhubungan Laut dan Darat membawahi bagian Kepelabuhan, bagian Kebandarudaraan, bagian Penunjang Keselamatan. Bidang Kominfo membawahi bagian Komunikasi, bagian Informatika, dan bagian Wasdal Kominfo. Bidang tata usaha UPTD terminal terboyo, bidang tata usaha UPTD terminal penggaron, Dan bidang tata usaha UPTD terminal mangkang (lihat struktur organisasi pada bab IV). Dimana keseluruhan pegawai yang bekerja di Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Jl Tambak Aji Raya No 5 Semarang tercatat berjumlah 286 karyawan.
Dilihat dari jumlah pegawai bukan suatu hal yang mudah bagi pihak manajemen untuk memastikan kepuasan kerja tiap pegawai. Kepuasan kerja secara menyeluruh mungkin akan menjadi suatu pekerjaan yang mustahil bagi pihak manajemen seperti di sebut didepan bahwa kepuasan kerja bersifat individual, setiap individu akan mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai-nilai yang berlaku dalam dirinya. 

Berikut Tabel 1.1 data persentase absensi karyawan Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika Kota Semarang:
Tahun 2008



Sumber: Bag Umum Dan Kepegawaian Dinhubkominfo
Ket : I : Tidak Masuk Karena Ijin.
S : Tidak Masuk Karena Sakit.
C : Tidak Masuk Karena Cuti.

Tabel 1.1 diatas adalah absensi selama 6 bulan pada tahun 2008. Dilihat dari tabel di atas terlihat bahwa pada bulan April terjadi peningkatan jumlah ketidak hadiran, tetapi pada bulan Juni mengalami peningkatan daripada bulan April, Masalah ini masih ditambah dengan tingkat keterlambatan pegawai yang rata-rata tiap bulannya sekitar 8-10 pegawai, sebagaimana dijelaskan oleh Bpk Sartana, MT selaku Kepala Kepegawaian dan Bagian Umum, bahwa memang pernah ada pemanggilan kepada karyawan-karyawan yang absen dan memberi pengarahan pada bulan Mei 2008, akan tetapi pada bulan Juni terjadi peningkatan kembali ketidakhadiran yang dilakukan pegawai., naik turunnya absensi dan masalah indisipliner seperti masih saja ada karyawan yang datang terlambat kurang lebih 10-15 menit masuk setelah jam istirahat ini dimungkinkan terkait erat dengan inti permasalahan yaitu kepuasan kerja masing-masing pegawai yang kurang diperhatikan oleh pihak manajemen dan kurangnya interaksi komunikasi antara atasan dengan para pegawai. 

Tidak adanya kejelasan peranan pegawai mempunyai implikasi menurunnya kepuasan kerja sehingga secara tidak langsung mempengaruhi kinerja organisasi tersebut dalam menangani kewajibannya. Banyaknya pegawai yang bekerja pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika kota Semarang dan juga beragam latar belakang individu dan perbedaan kepentingan atau kepuasan kerja yang dihadapkan dengan tuntutan profesionalitas demi terus menjaga komitmen manajemen untuk selalu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, maka kepuasan kerja pegawai perlu lebih diperhatikan Menjaga kepuasan kerja tiap individu dalam organisasi akan menjadi pekerjaan yang sukar bagi pihak manajemen.

Secara teoritis, kepuasan kerja dapat dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti pekerjaan itu sendiri, gaji, promosi, supervisi, dan kolega kerja. Apabila faktor-faktor penyebab kepuasan kerja tersebut dapat dimaksimalkan oleh pihak organisasi, maka dimungkinkan kepuasan kerja pegawai akan tercapai dan kinerja karyawan menjadi meningkat.
Dari uraian diatas maka penulis merasa tertantang untuk mengambil judul pada penelitian ini “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Pada Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika Kota Semarang”.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab dari penelitian ini yaitu:
  1. Bagaimana pengaruh pekerjaan itu sendiri terhadap kepuasan kerja karyawan
  2. Bagaimana pengaruh gaji terhadap kepuasan kerja karyawan
  3. Bagaimana pengaruh promosi terhadap kepuasan kerja karyawan
  4. Bagaimana pengaruh supervisi terhadap kepuasan kerja karyawan
  5. Bagaimana pengaruh kolega kerja terhadap kepuasan kerja karyawan
  6. Bagaimana pengaruh pekerjaan itu sendiri, gaji, promosi, supervisi, kolega kerja terhadap kepuasan kerja karyawan
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk menjawab berbagai permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
  1. Untuk menganalisis pengaruh pekerjaan itu sendiri terhadap kepuasan kerja karyawan.
  2. Untuk menganalisis pengaruh gaji terhadap kepuasan kerja karyawan.
  3. Untuk menganalisis pengaruh promosi terhadap kepuasan kerja karyawan.
  4. Untuk menganalisis pengaruh supervisi terhadap kepuasan kerja karyawan.
  5. Untuk menganalisis pengaruh kolega kerja terhadap kepuasan kerja karyawan.
  6. Untuk menganalisis pengaruh pekerjaan itu sendiri, gaji, promosi, supervisi, dan kolega kerja terhadap kepuasan kerja karyawan.

1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa:
  1. Bagi perusahaan yang diteliti, hasil dari penelitian dapat dipakai sebagai referensi untuk lebih memahami faktor-faktor yang menyebabkan berpengaruhnya kepuasan kerja dan menerapkannya sehingga dapat tercapai kinerja yang optimal dan hasil dari penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan referensi untuk lebih teliti dan lebih memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja.
  2. Bagi ilmu pengetahuan sebagai suatu latihan dan sarana yang tepat untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan teoritis kedalam praktik nyata terutama dalam bidang MSDM dan Keorganisasian.
  3. Bagi pembaca, sebagai salah satu informasi yang sekiranya dapat digunakan untuk menambah wawasan untuk lebih analistis dan lebih mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan.
1.5 Sistematika Penulisan
Penulisan dalam skripsi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan keguanaan penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini menguraikan tentang landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini meliputi variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, metode analisis.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisikan tentang deskripsi obyek penelitian serta pembahasan mengenai Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Semarang

BAB V : PENUTUP
Bab ini adalah bab yang terakhir dan sekaligus menjadi penutup dari penulisan skripsi ini. Bab ini juga berisi kesimpulan dari hasil penelitian.

ORDER : PO EKONOMI 002
Download

1 comment:

  1. nice postingan gan :) nitip link ya gan www.interiorjakarta.com

    ReplyDelete

Cari Skripsi, Artikel, Makalah, Anti Virus

Custom Search