Software Anti Virus

Monday, April 5, 2010

Reaksi Ibu Yang Tidak Bisa Menyusui

REAKSI IBU YANG TIDAK BISA MENYUSUI
BAYINYA SAMA SEKALI

Kenapa masih banyak ibu yang gagal ASI eksklusif atau tidak bisa menyusui bayinya sama sekali?
  1. Kurangnya informasi yang BENAR mengenai MENYUSUI
  2. Tenaga medis yang membantu persalinan tidak tahu tentang ASI (air susu ibu), memberikan informasi yang salah bahkan tidak mendukung ASI
  3. Gencarnya pemasaran susu formula.
Menyusui itu gampang-gampang susah, gampang kalau kita tahu ilmunya, susah kalau kita gak tau sama sekali dan gak mau mencari tahu. Di masyarakat kita, dari kalangan bawah sampai atas, yang namanya menyusui itu masih dianggap kalah gengsi dibandingkan minum susu formula. Pernah suatu kali saya ke dokter spesialis anak, mengantar anak saya untuk diimunisasi. Di ruang tunggu, beberapa ibu tampak asyik ngobrol, setelah saya coba menguping...apa yang mereka obrolkan, ternyata mereka saling tanya, " Dikasih susu apa bayinya?" "Oh, kalo saya pakai merk ini.....bla..bla..bla..." si ibu itu bicara dengan bangga, karena bayinya minum susu formula bermerk dengan harganya yang mahal.

Gak cuma masalah gengsi, banyak juga ibu-ibu yang tidak tahu informasi yang benar tentang ASI. Pernah saya tanya ke karyawan pabrik tempat saya bekerja, "Kenapa bayinya gak dikasih ASI?" Jawabnya, "ASI saya sedikit. Payudara saya kecil, puting saya gak adaan." Saya tanya lagi, "Emang gimana kok tau bayinya kurang ASI?" Jawabnya,"Soalnya udah saya susuin, tapi teteup nangis dan rewel terus."

Suatu hari saya pergi membeli cooler bag ukuran kecil, ketika sedang memilih, saya bertanya kepada petugas yang menjaga barang, "Mas, ini bisa menahan dingin sampai berapa jam?" Dia balik tanya, "Untuk nyimpen apa Bu?" Saya jawab," Saya mau simpan ASI perah di tas ini." Si petugas menyeritkan dahinya,"ASI kan gak tahan lama Bu, cepat basi, jadi jangan disimpan terlalu lama." Dan masih banyak lagi kesimpangsiuran tentang ASI di masyarakat kita yang menyebabkan masih banyak ibu tidak bisa menyusui bayinya dan gagal ASI eksklusif. Kalau saya...terus terang sangat sedih melihatnya. Karena menyusui itu sebetulnya adalah moment yang sangat indah dan berkesan sekali. Seorang ibu yang bisa menyusui tidak hanya telah memberikan bayinya nutrisi yang terbaik, tatapi secara psikologis menyusui itu menciptakan bonding atau ikatan batin antara ibu dan anak. Saya bisa bicara begini, karena saya sudah merasakannya.

Ibu-ibu yang berhasil meberikan ASI eksklusif pasti gemes dengan beberapa jawaban orang-orang tersebut di atas (yang masih buta dengan ASI). Berbagai reaksi dilontarkan, ada yang bereaksi keras dengan mengeluarkan statement yang seolah-olah menyerang dan mengadili si ibu pemakai susu formula secara sepihak. Ada juga yang bangga akan dirinya yang bisa memberikan ASI, tanpa mau peduli apalagi menularkan pengalamannya kepada ibu yang tidak bisa memerikan ASI. Ada juga yang cuek beibeh...ahhh itu kan urusan masing-masing, ngapain repot-repot mikirin orang, kita juga banyak urusan.

Menurut pengalaman saya (lagi-lagi berdasarkan pengalaman pribadi nih), karena dulu waktu anak pertama saya gagal ASI eksklusif karena 3 hal tadi, kurangnya informasi, tenaga medis yang tidak pro ASI dan gencarnya pemasaran sufor. Saya nggak punya temen untuk berbagi dan mensupport saya, saya bertanya kesana-kemari....tidak ada jawaban yang bisa menyelesaikan permasalahan saya. 

Ah, saya tidak ingin membuka luka lama. Saya hanya ingin mengajak kepada ibu-ibu yang telah berhasil menyusui bayinya sampai lulus ASI eksklusif dan seterusnya. Yukkk kita bantu mereka yang sedang kesulitan memberikan ASI untuk bayinya. Bantuan yang paling diharapkan adalah dukungan, bukan diadili atau dipersalahkan. Bantu ibu dengan kata-kata yang bisa menyenangkan hatinya, dengan kata-kata yang lembut, lalu perlahan sisipkan berbagai informasi yang benar mengenai ASI, bangkitkan motivasinya, terangkan bahwa memberikan ASI itu sebenarnya mudah dan setiap ibu pasti bisa menyusui. Kalau mampu, tolong printkan artikel-artikel tentang ASI atau belikan buku tentang ASI. Ada kalanya kita merasa gemez mendengar reaksi ibu yang masih saja ngeyel gak bisa ngasih ASI, gemez sama ibu yang sok gak mau peduli dengan ASI, mentang-mentang wanita karier yang sibukkk, gemezzz karena kita udah ngomong panjang lebar dibela-belain ini itu...ehhh dapet reaksi cuek. Saran saya cobalah untuk berbesar hati menerima kenyataan itu, sambil pantang menyerah mencari cara yang baik supaya ibu tersebut tidak ngeyel dan mau memahami apa itu ASI. Jadikan diri kita menjadi sahabat dan tempat curhat yang menyenangkan. 

Daftar Pustaka :
http://skripsi-artikel-makalah.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Cari Skripsi, Artikel, Makalah, Anti Virus

Custom Search