Software Anti Virus

Thursday, March 25, 2010

Teknologi Penyehatan Lingkungan

TEKNOLOGI PENYEHATAN LINGKUNGAN
PEMANFAATAN SAMPAH UNTUK DIJADIKAN KERAJINAN TANGAN
(PENGGUNAAN KARDUS UNTUK DIBUAT SANDAL)

PENDAHULUAN
TEKNOLOGI PENYEHATAN LINGKUNGAN - Penghasil sampah terbesar (lebih dari 50%) adalah rumah tangga. Jika setiap anggota masyarakat secara aktif mengelola sampah rumah tangga sebagai wujud tanggung jawabnya, maka jumlah beban sampah di TPA akan jaug berkurang.

Tumpukan sampah bukan hanya mengganggu kesehatan, namun juga mengancam nyawa manusia, seperti yang terjadi di Bandung tahun 2005 lalu. TPA kerugian yang menyebabkan meningalnya lebih dari 140 nyawa tertimbun longsor sampah sejumlah jutaan meter kubik dalam semalam.
Kejadian menyedihkan ini tentunya dapat dicegah jika sampah dapat kita kurangi dan diolah semaksimal mungkin mulai dari sumbernya, yang salah satunya adalah lingkungan rumah tangga kita sendiri.

Setiap hari manusia menghasilkan sampah yang jenisnya tergantung dari aktifitasnya. Setiap jenis memiliki metode pengolahan yang berbeda. Sampah yang tercampur menyebabkan biaya pengolahan menjadi mahal. Oleh karena itu, kunci dari pengelolaan sampah adalah pemilahan, atau pemisahan antara jenis sampah yang satu dengan jenis sampah yang lain.

Marilah kita memahami lebih lanjut apa saja jenis-jenis sampah dan bagaimana pengelolaan masing-masing.

I. Jenis-jenis Sampah
a. Sampah Organik
Sampah organik / sering disebut sampah basah adalah jenis sampah yang berasal dari jasad hidup sehingga mudah membusuk dan dapat hancur secara alami.
Contoh : adalah sayuran, daging, ikan, nasi, dan potongan rumput / daun / ranting dari kebun.
Kehidupan manusia dapat lepas dari sampah organik setiap harinya. Pembusukan sampah organik terjadi karena proses biokimia akibat penguraian materi organik sampah itu sendiri oleh mikroorganisme (makhluk hidup yang sangat kecil) dengan dukungan faktor lain yang terdapat dilingkungan.
Metode pengolahan sampah organik yang paling tepat tentunya adalah melalui pembusukan yang dikendalikan, yang dikenal dengan pengomposan atau komposting.
b. Sampah non Organik
Disebut juga sampah kering / sampah yang tidak mudah busuk adalah sampah yang tersusun dari senyawa non-organik yang berasal dari sumber daya alam tidak terbaharui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri.
Contohnya adalah botol gelas, plastik, tas plastik, kaleng, dan logam.
Sebaian sampah non – organik tidak dapat diuraikan oleh alam sama sekali, dan sebagian lain dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama.
Mengolah sampah non organik erat hubungannya dengan penghematan sumber daya alam yang digunakan untuk membuat bahan-bahan tersebut dan pengurangan polusi akibat proses produksinya dari dalam pabrik.
• Gelas / Kaca
Sampah gelas dapat di daur ulang dengan menghancurkan, melelehkan dan memproses kembali sebagai bahan baku dengan temperatur tinggi sampai menjadi cairan gelas dan kemudian dicetak. Jika dibuang sampah gelas membutuhkan ratusan bahkan ribuan tahun untuk bisa hancur dan meyatu dengan tanah.
• Kaleng
Sebagian besar kaleng disebut dari alumunium melalui proses yang membutuhkan banyak energi. Sampah kaleng dapat di daur ulang dengan melelehkan dan menjadikan batang alumunium sebagian bahan dasar produk baru.
Dengan demikian, sumber energi dapat dihemat, polusi dapat dikurangi, dan sumber daya bauksit, kapur dan soda abu sebagai bahan dasar alumunium dapat dihemat.
• Plastik
Sampah plastik termasuk sampah yang tidak dapat hancur dan menyatu dengan tanah. Plastik yang bahan dasarnya minyak bumi sudah menjadi gaya hidup sehari-hari mansia, sebagai bahan pembungkus maupun pengganti alat dan perabotan seperti / sendok / piring plastik, dan kemasan makanan dan minuman.
• Styrofoam
Penduduk perkotaan saat ini cukup akrab dengan styrofoam yang sering digunakan sebagai pembungkus orang. Bahan ini dibuat dari zat kimia yang berbahaya, yang apabila dibakar akan menimbulkan gas beracun.
Pembakaran styrofoam sebisa mungkin perlu dihindari, karena selain berbahaya bagi kesehatan. Sampahnya tidak dapat hancur secara alami.
• Kertas
Menghemat penggunaan kertas adalah cara terbaik. Selain mengurangi jumlah sampah, kita sekaligus menghemat jumlah pohon yang ditebang. Daur ulang kertas dapat dilakukan dengan menghancurkan dan membuat bubur kertas sebagai bahan dasar produk baru. Hal ini dapat juga dilakukan oleh rumah tangga, namun tidak dianjurkan untuk kertas koran karena banyak mengandung logam.

Pemanfaatan Sampah
Dalam hal ini kelompok kami menggunakan bahan dasar “Kardus” sebagai bahan untuk pembuatan sandal. Pemanfaatan ini kami lakukan karna ingin menggunakan kembali kardus-kardus yang sudah tidak dipakai, yang setidaknya dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang.

• Untuk lebih jelasnya, pembuatan sandal dari kardus, dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Bahan
• Kardus bekas
• Karet ban / kain karpet
• Lem
• Bahan pakaian yang sudah tidak terpakai

b. Peralatan
• Gunting
• Bolpoin

c. Pembuatan
  • Buat pola sandal pada kardus dan karet dan untuk lapisan bawah sandal.
  • Gunting pola sandal tersebut.
  • Pada pola sandal (kardus) diberi lem secara merata.
  • Tempelkan bahan bakaran sesuai dengan pola
  • Buat pola japitan (tempat kaki) dari kardus, gunting dan pasang pada bagian atas sandal, lem lah dengan kuat, jangan lupa dilapisi dengan bahan pakaian, jika diperlukan berilah hiasan sesuai dengan selera.
  • Tempelkan pola dari bahan karet dan pada bagian bawah sandal, pasang yang kuat.
  • Sandal siap digunakan.

d. Pemeliharaan
• Hindari kontak langsung dengan air.

e. Keuntungan
Kardus mudah di dapatkan dan dapat juga dari karuds bekas dan lebih praktis biaya yang murah.

f. Kerugian
Untuk sandal dari kardus cepat rusak karena air, sehingga perlu dengan pemeliharaan yang baik.

Itulah hasil dari pembuatan sandal yang berbahan dasar kardus, dengan cara ini, setidaknya kita sudah melakukan 3R yaitu Reduce, Rouse dan Recycle, yang artinya.
  1. Reduce aritnya mengurangi, kurangilah jumlah sampah dan hematlah pemakaian pembaran barang.
  2. Rouse, artinya pakai ulang. Barang yang masih dapat digunakan jangan langsung dibuang, tetapi sebisa mungkin gunakanlah kembali berulang-ulang.
  3. Recyle, artinya daur ulang – sampah kertas dapat dibuat hasta karya, demikian pula dengan sampah kemasan plastik mie instan, sabun minyak, dll. Sampah organik dapat dibuat kompos dan digunakan sebagai penybur tanaman mapun penghijauan.
PENUTUP

• Kesimpulan
Bahwa sampah bisa digunakan untuk material baru yang dapat dimanfaatkan. Pengelolaan sampah adalah upaya yang sangat penting untuk mengurangi sampah dan mengubah sampah menjadi tidak berbahaya.
• Saran
Sebaiknya sampah dapat dimanfaatkan dengan baik, misalnya dalam hal ini dapat dicontohkan kardus bekas yang dapat dari daur ulang menjadi sandal.

No comments:

Post a Comment

Cari Skripsi, Artikel, Makalah, Anti Virus

Custom Search