Software Anti Virus

Tuesday, April 6, 2010

Krisis Ekonomi Global

Perkembangan mutakhir tentang krisis ekonomi global yang dilaporkan IMF dan Bank Dunia pada akhir Desember 2008, menunjukkan kondisi krisis ekonomi global yang kita hadapi ke depan sudah sangat serius. Akibatnya, sebagian terbesar sistem perekonomian berbasis pasar keuangan mengalami malfunction (lumpuh). Untunglah, struktur keuangan kita masih berbasis perbankan tradisional atau masih berada pada tahapan good ild banking system dalam arti sektor keuangan kita masih didominasi perbankan (80%) dan pasar modal masih dalam tahap berkembang.

Struktur dan sistem keuangan yang masih berkembang dan karena itu masih originate and retain membuat perekonomian kita tidak terlalu terkait dengan perekonomian AS dan sektor keuangan AS, Kanada, Eropa (Jerman, Inggris, Prancis, Italia), Jepang, dan Australia yang pada umumnya berbasiskan pasar keuangan.

Dengan demikian, sejauh ini gelombang pertama krisis ekonomi global baru sempat berdampak sangat buruk terhadap pasar-pasar keuangan dan bursa efek kita yang memang memiliki exposure terhadap struktur keuangan AS.

Perlu Langkah Baru
Selain menuntut perubahan cara berpikir, krisis juga menuntut dilakukannya berbagai tindakan cepat melalui berbagai langkah-langkah yang lebih prorakyat dan probisnis, terutama UKM dalam menggerakkan ekonomi.

Beberapa langkah yang perlu diusulkan untuk ditempuh adalah pertama, segera menurunkan suku bunga. Langkah BI menurunkan BI rate dan upaya pemerintah melonggarkan defisit dapat dianggap sebagai kebijakan yang wajar karena pada kondisi ekonomi seperti dewasa ini perekonomian domestik memerlukan pelonggaran kebijakan moneter dan stimulus fiskal.

Untuk mengatasi ini, diusulkan beberapa terobosan, antara lain agar bank BUMN menjadi market leader untuk menurunkan suku bunga deposito agar suku bunga kredit juga bisa ikut turun sehingga sektor riil bisa bergerak.

No comments:

Post a Comment

Cari Skripsi, Artikel, Makalah, Anti Virus

Custom Search