Software Anti Virus

Monday, April 5, 2010

Apakah Semua Agama Itu Sama

Di tanah air kita Indonesia ini terdapat sesuatu pendapat yang tersebar luas meskipun tidak merata. Pendapat itu menyatakan, bahwa semua agama itu sama; tujuan agama-agama itu sama, yaitu mendorong kita untuk melakukan yang baik dan menghindari kejahatan, serta berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Kuasa. Hanya caranya berlainan. Orang Islam pada hari Jum'at pergi ke Mesjid, orang Kristen pada hari Ahad ke Gereja, sedangkan orang Hindu memuja di suatu candi, atau di tempat yang sunyi jauh dari tempat-tempat yang ramai melakukan meditasi.

Ada cara lain untuk memberikan gambaran bahwa agama-agama itu sama. Karena pentingnya persoalan "Apakah semua agama itu sama", dan mengenai soal ini pernah ditulis sebuah buku oleh seorang missionaris Dr. J. Verkuyl. 

Seorang pembicara mengatakan: "Tiap-tiap agama saya pandang sebagai mazhah dari agama yang satu itu. Saya sendiri tidak mau menganut sesuatu agama, melainkan hanya agama yang satu itu, yaitu agama yang setiap waktu dan dimana-mana tempat dipercaya oleh segala manusia. agama yang abadi, agama yang timbul dalam hati sanubari manusia".

Dan seandainya kita tanyakan kepada orang itu, apakah yang dimaksudkannya dengan agama sedemikian itu, maka ia akan menjawab: Allah, kebajikan dan kehidupan kekal.
Pada awal abad ini banyak orang yang berpendapat, bahwa masa sinkretisme telah lampau, tetapi keanehan zaman dalam mana kita hidup sekarang ialah, bahwa sinkretisme itu timbul kembali dalam berbagai-bagai bentuk. Sebab-musababnya timbul berlainan dari dahulu. Dalam bentuk yang lama dan baru baik di Timur maupun di Barat.

Salalu seorang juru bicara sinkretisme yang besar di Asia sekarang ini ialah Radhakrisnan, bekas presiden India. Radhakris-nan ini adalah seorang yang mempunyai pengetahuan yang dalam tentang agama Hindu, sedang di samping itu ia faham benar tentang humanisme Barat. Ia mencoba menyatukan agama Hindu dengan humanisme. Dalam hubungan ini ia antara lain telah menulis "The Hindu view of life" dan "Eastern Religions and Western Thought", "An Idealist view of Life".
Pokok yang paling disukainya ialah; "Sarvaagama praama-nya", artinya "kebenaran dan kewibawaan dari segata agama".

Dan yang dimaksudkan ialah bahwa semua agama adalah, pada hakekatnya sama saja. Sebagai usaha untuk menyebarkan ajaran itu maka ia menganjurkan kepentingan suatu parlemen agama-agama yang baru baik di Timur maupun di Barat. Ia menginginkan diadakannya suatu parlemen agama-agama dalam rangka PBB yang bertolak dari persamaan dalam hakekat dari segala agama-agama. Baik di Timur maupun di Barat gagasan yang dilancarkannya ini memperoleh sokongan yang besar. Ini gampang dimengerti, karena gagasan itu memang serupa seperti suatu impian yang indah.

No comments:

Post a Comment

Cari Skripsi, Artikel, Makalah, Anti Virus

Custom Search